Pengertian Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.
Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.
Persyaratan Pondasi Sumuran
- Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut.
- Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan (toleransi) yaitu 1" (2,54cm).
Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar).
- Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang galian.
- Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.
Persamaan Daya Dukung Pondasi Sumuran adalah sebagai berikut :
Qb = Ah x qc .......... persamaan 1
dimana : Qb = Daya dukung ujung (kg)
Ah = Luas penampang (cm2)
qc = Tekanan rata-rata (kg/cm2)
Qs = As x Fs ..............persamaan 2
dimana : Qs = Daya dukung kulit (kg)
As = Luas selimut (cm2)
Fs = Tahanan dinding (kg/cm2)
Fs dapat dicari dengan persamaan :
Fs = 0,012 x qc
Qult = Qb + Qs………....persamaan 3
dimana Qult = Daya dukung batas (kg)
Sf = Angka keamanan
No comments:
Post a Comment