Monday, April 1, 2019
Sunday, March 31, 2019
Cara Pasang Gypsum
Cara Pasang Gypsum
Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak keahlian khusus. Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda lakukan dapat dengan mudah ditutupi dengan penggunaan compound dan tape gypsum. Dalam memasang papan gypsum, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga orang lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.
Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum setelah rangka metal selesai dipasang. Anda bisa membaca cara pemasangan rangka metal sebelumnya:
- Siapkan peralatan dan bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup gypsum, pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku tukang, compound gypsum dan tape gypsum.
- Tandai lokasi holo pada siku metal dengan spidol atau gunakan benang untuk mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat saat mengencangkan sekrup gypsum pada metal dengan pistol sekrup.
- Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan, sehingga papan bisa dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel gypsum dalam keadaan menyilang dengan rangka holo.
- Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu dipasangkan bersama dan menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk penyambungan dua papan gypsum dengan menggunakan compound dan tape gypsum.
- Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak sampai terpendam dan merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum. Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi dengan lapisan compound dan tape gypsum.
- Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua tepian panel gypsum. Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm untuk yang berada tepian panel dan 240mm pada sekrup tengah panel.
- Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang pertemuan dua panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang telah dibuat. Oleh sebab itu cukup gunakan setengah lembar dari panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.
- Teruskan pemasangan panel gypsum di seluruh ruangan dengan mengulangi langkah-langkah 1-7.
Pemasangan panel gypsum mengharuskan Anda untuk memotong papan gypsum. Berikut beberapa tips pemotongan papan gypsum:
- Pada saat memotong panel secara vertikal, gunakan siku T, ukur dan tandai garis potongnya. Potong panel gypsum dengan cutter dari bagian tepi atas hingga tengah panel, lalu lanjutkan dari bagian tepi bawah menuju tengah.
- Gunakan papan atau meja yang rata dan letakkan panel gypsum sehingga garis potongnya berada persis di atas tepian meja atau papan.
- Patahkan panel dengan pelan ke arah bawah (lihat gambar). Kemudian gunakan cutter untuk memotong kertas pelapis panel gypsum.
- Untuk membuat lubang pada panel gypsum, dapat menggunakan bor putar (rotary drill) atau gergaji pembuat lubang kunci (keyhole saw).
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
Secara definitif, tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari berbagai bahan bangunan (kayu, beton atau baja) yang digunakan untuk mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah dalam massa tanah. Hal tersebut dapat merupakan distribusi vertikal dari beban sepanjang poros tiang pancang aau pemakaian beban secara langsung terhadap lapisan yang lebih rendah sepanjang ujung tiang pancang.
Pondasi tiang pancang digunakan untuk mentransfer beban yang dipikul pondasi (struktur serta penggunanya) ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik. Pondasi tiang pancang ini juga berguna untuk menahan gaya angkat akibat tingginya muka air tanah dan gaya dinamis akibat gempa.
Jika dilihat dari pemakaiannya, maka pondasi tiang pancang dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tiang pancang tunggal dengan tiang pancang kelompok. Sedangkan, bila dilihat dari bahan yang dipakai menjadi tiang pancang, maka tiang pancang dapat dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang pancang baja, tiang pancang beton pracetak, tiang pancamg beton prategang dan tiang pancang komposit.
Kegunaan Pondasi Tiang Pancang
Secara terperinci, kegunaan dari pondasi tiang pancang ini meliputi beberapa hal, yaitu diantaranya adalah :
1. Untuk membawa beban-beban konstruksi di atas permukaan tanah ke dalam tanah melalui lapisan tanah. Dalam hal ini, trasfer gaya yang terjadi tidak hanya menyangkut beban gaya vertikasl saja, namun juga meliputi gaya lateral.
2. Untuk menahan gaya desakan ke atas yang sering kali menyebabkan terjadinya kegagalan guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah di bawah bidang batas air jenuh. Pondasi telapak dapat juga dipakai untuk menopang kaki-kaki menara terhadap kegagalan guling, dimana gaya momen yang dihasilkan dari beban horisontal (dalam hal ini beban angin) dapat ditahan oleh gaya friksi tanah terhadap permukaan pondasi tiang pancang.
3. Dapat memampatkan endapan tak berkohesi yang bebas lepas di dalam tanah dengan melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan saat pemancangan. Dalam pelaksanaannya, pondasi tiang pancang tersebut dapat ditarik keluar kemudian.
4. Mengontrol penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
5. Membuat tanah di bawah pondasi sebuah mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan frekwensi alamiah dari sistem mesin tersebut bila dijalankan. Dalam hal ini, transfer beban dinamis akibat getaran (vibrasi) sebuah mesin dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus mengubah struktur tanah, dimana tanah menjadi kaku dan teredam dari vibrasi mesin.
6. Sebagai faktor keamanan tambahan di bawah tumpuan jembatan dan tiang khususnya, jika erosi merupakan persoalan yang potensial. Dengan adanya pondasi tiang pancang, kegagalan gelincir yang dapat disebabkan oleh erosi dan beban horisontal akan dapat diatasi.
7. Dalam konstruksi yang didirikan pada lepas pantai, pondasi tiang pancang digunakan untuk meneruskan beben-beban yang terjadi di atas permukaan air pada struktur ke dalam air dan ke dalam dasar tanah yang mendasari air tersebut. Hal ini berlaku pada pondasi tiang pancang yang ditanamkan sebagian ke dalam tanah pada dasar air dan yang terpengaruh oleh beban vertikal dan tekuk serta beban lateral. Dengan demikian, dengan dipakainya pondasi tiang pancang pada suatu struktur pada lepas pantai, selain memanfaatkan daya dukung tanah seperti pondasi pada umumnya, juga memanfaatkan daya dukung air untuk menjaga kestabilan struktur.
Macam – macam Tiang pancang jika dilihat dari bahan penyusunnya ada 3 yaitu :
1. Tiang pancang beton
2. Tiang pancang kayu
3. Tiang pancang baja
Pondasi Tiang Pancang Baja
Pondasi tiang pancang baja biasanya berbentuk profil H ataupun berbentuk pipa baja. Pada tiang pancang baja pipa, dapat dipilih dengan ujung terbuka bebas ataupun tertutup. Sering kali tiang baja pipa dilakukan pengisian dengan pengecoran beton setelah pemancangan, namun dalam beberapa hal dan kondisi, pengecoran tersebut dirasakan tidak perlu dilakukan. Berdasarkan pengalaman, bentuk ujung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman penetrasi dan dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila diperlukan, misalnya penetrasi tiang pada tanah berbatu.
Penyambungan Tiang Pancang Baja
Sambungan-sambngan pada tiang pancang baja dibuat dengan cara yang sama dengan kolom baja, yaitu yang paling umum dengan cara mengelas atau dengan pemakaian baut. Pada beberapa proyek kecil, penyambungan telah dilakukan dengan lebih dahulu dan dipatenkan sebelum pemancangan dilakukan. Untuk tiang pancang baja berbentuk profil H, pelat-pelat badan (web plates) dibuat dalam bentuk dua saluran belakang ke belakang, dengan panjang yang cukup pas dengan badan dan flens bagian dalam. Sambungan ini kemudian dilas ke badan tersebut memotong ujungnya dan flens dilas bagian ujung tumpulnya untuk menyempurnakan sambungan.
Penyambungan tiang pancang pipa terdiri dari sebuah cincin yang berbingkai (ledged ring). Penyambingan dilakukan dengan mengelas sekeliling sambungan pipa tersebut yang kemudian ditutup dengan bingkai cincin yang juga dilas secara keliling ke pada kedua dua pipa yang telah disambung tersebut. Biasanya sambungan ini akan membangun kekuatan tiang pancang dalam kompresi, kelenturan dan geseran untuk memenuhi persyaratan kode bangunan.
Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Tiang Pancang Baja
Pondasi tiang pancang baja tersebut pada umumnya ringan, kuat dan mampu menahan beban yang berat. Penyambungan tiangpun dapat dilakukan dengan sangat mudah. Namun pondasi tiang pancang baja mempunyai kelemahan, yaitu dapat terjadinya korosi pada tiang baja.yang dilakukan oleh asam maupun air. Asam adalah suatu kondisi kimiawi, di mana bahan tersebut ber-pH kurang dari 7. Namun penelitian menunjukkan, bahwa pemancangan terhadap tanah alamiah tak terganggu, maka korosi tidak menjadi tidak menjadi masalah. Namun, jika pemancangan dilakukan terhadap tanah urugkan, maka besar kemungkinannya terjadinya korosi pada tiang pancang baja.
Pondasi Tiang Bor
Pondasi Tiang Bor
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran beton. Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan untuk menambah tahanan dukung ujung tiang.
Jenis-jenis pondasi bored pile :
- Bored pile lurus untuk tanah keras
- Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk trapesium
- Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk bel
- Bored pile lurus untuk tanah batuan
Fungsi pondasi tiang bor pada umumnya dipengaruhi oleh besar atau bobot dan fungsi bangunan yang hendak didukung dan jenis tanah sebagai pendukung konstruksi seperti :
- Transfer beban dari konstruksi bangunan atas (upper structure) ke dalam tanah melalui selimut tiang dan perlawanan ujung tiang.
- Menahan daya desak ke atas (up live) maupun guling yang terjadi akibat kombinasi beban struktur yang terjadi.
- Memampatkan tanah, terutama pada lapisan tanah yang lepas (non cohesive).
- Mengontrol penurunan yang terjadi pada bangunan terutama pada bangunan yang berada pada tanah yang mempunyai penurunan yang besar.
Faktor utama yang sering menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan jenis pondasi adalah biaya dan keandalannya. Keandalan disini merupakan keyakinan dari ahli pondasi dimana rancangan yang tertulis dalam dokumen desain akan memperoleh kondisi yang mendekati kondisi lapangan sehingga dapat memikulbeban dengan suatu faktor keamanan yang memadai. Kemajuan-kemajuan telah diperoleh terhadap informasi mengenai perilaku tiang bor dengan adanya instrumentasi pada tiang bor yang diuji. Pondasi tiang bor mempunyai karakteristik khusus karena cara pelaksanaannya yang dapat mengakibatkan perbedaan perilakunya di bawah pembebanan dibandingkan pondasi tiang pancang.
Hal-hal yang mengakibatkan perbedaan tersebut diantaranya adalah :
- Tiang bor dilaksanakan dengan menggali lubang bor dan mengisinya dengan meterial beton, sedangkan pondasi tiang pancang dimasukkan ke tanah dengan mendesak tanah disekitarnya (displacement pile)
- Beton dicor dalam keadaan basah dan mengalami masa curing di bawah permukaan tanah.
- Kadang-kadang digunakan casing untuk menjaga stabilitas dinding lubang bor dan dapat pula casing tersebut tidak tercabut karena kesulitan di lapangan.
- Kadang-kadang digunakan slurry untuk menjaga stabilitas lubang bor yang dapat membentuk lapisan lumpur pada dinding galian serta mempengaruhi mekanisme gesekan tiang dengan tanah.
- Cara penggalian lubang bor disesuaikan dengan kondisi tanah.
Dalam pemilihan fondasi yang digunakan banyak dipertimbangkan keuntungan apabila memilih fondasi bored pile ini.
Keuntungan pemakaian fondasi bore pile antara lain :
- Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya
- Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile cap)
- Kedalaman tiang dapat divariasikan
- Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium
- Tiang bor dapat dipasang menembus batuan
- Diameter tiang memungkinkan dibuat besar
- Tidak ada resiko kenaikan muka tanah
- Penulangan tidak dipengaruhi oleh tegangan pada waktu pengangkutan dan pemancangan.
Namun, fondasi tiang bor ini juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
- Pengecoran tiang dipengaruhi kondisi cuaca pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat di kontrol dengan baik.
- Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan tiang bor mengurangi kapasitas dukung tiang bor, terutama bila tiang bor cukup dalam
- Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil
- Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.
Jenis-jenis Pondasi Tiang Pancang dan Cara Pemasangannya
Jenis-jenis Pondasi Tiang Pancang dan Cara Pemasangannya
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Bentuk tiang pancang bisa berupa silinder atau segitiga dengan panjang tiang 10 m sampai dengan 30 m, apabila kedalaman tiang pancang melebihi satu buah maka dapat dilakukan penyambungan.
Pondasi tiang pancang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang beton, tiang pancang kayu, tiang pancang baja struktur, dan tiang pancang komposit.
A. Tiang Pancang Beton
Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
– Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan
– Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Pemakaian pondasi tiang pancang beton mempunyai keuntungan dan kerugian antara adalah sebagai berikut ini :
Keuntungannya yaitu :
– Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan
– Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Pemakaian pondasi tiang pancang beton mempunyai keuntungan dan kerugian antara adalah sebagai berikut ini :
Keuntungannya yaitu :
- Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat, hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih – lebih karena pemeriksaan dapat dapat dilakukan setiap saat.
- Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah
- Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi.
- Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kerugiannya :
- Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat di kota dan desa, akan menimbulkan masalah disekitarnya.
- Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar
- Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
- Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.
Metode pelaksanaan :
- Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
- Pengangkatan tiang.
- Pemeriksaan kelurusan tiang.
- Pemukulan tiang dengan palu (hummer) atau dengan cara hidrolik
B. Tiang Pancang Kayu
Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu belian.
Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan.
Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Kepala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif.
Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.
Sepatu Tiang Pancang
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.
Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan.
Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Kepala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif.
Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.
Sepatu Tiang Pancang
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.
Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
C. Tiang Pancang Baja Struktur
Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil baja gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan, dan akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum harus K250.
Perlindungan Terhadap Korosi
Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruasruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan. Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi dari korosi.
Kepala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan, pelat topi, batang baja atau pantek harus ditambatkan pada pur, atau tiang pancang dengan panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur (pile cap).
Perpanjangan Tiang Pancang
Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan. Sambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi dengan beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.
Sepatu Tiang Pancang
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.
Perlindungan Terhadap Korosi
Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruasruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan. Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi dari korosi.
Kepala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan, pelat topi, batang baja atau pantek harus ditambatkan pada pur, atau tiang pancang dengan panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur (pile cap).
Perpanjangan Tiang Pancang
Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan. Sambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi dengan beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.
Sepatu Tiang Pancang
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.
D. Tiang Pancang Komposit
Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang. Kadang-kadang pondasi tiang dibentuk dengan menghubungkan bagian atas dan bagian bawah tiang dengan bahan yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di atas muka air tanah dan bahan kayu tanpa perlakuan apapun disebelah bawahnya. Biaya dan kesulitan yang timbul dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara ini diabaikan.
Macam-macam tiang pancang komposit :
- Water Proofed Steel and Wood Pile.
- Composite Dropped in – Shell and Wood Pile
- Composit Ungased – Concrete and Wood Pile.
- Composite Dropped – Shell and Pipe Pile
- Franki Composite Pile
Cara pemasangan pondasi tiang pancang
- Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasi untuk mengetahui jenis tanah dan kedalaman lapisan keras.
- Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban bangunan yang disalurkan ke titik perhitungan.
- Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik dengan spesifikasi sesuai perhitungan kemudian dkirim ke lokasi proyek menggunakan kendaraan truck besar.
- Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
- Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-titik sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal dimasukan pada kepala tiang pancang.
- Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.
- Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas betonya sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada bangunan gedung atau abutmen pada konstruksi jembatan.
Pondasi Plat Beton Lajur
Pondasi Plat Beton Lajur
Pondasi ini lebih besar lengan berkuasa kalau dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang. Harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi watu kali untuk bangunan rumah bertingkat.
Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi watu kali, yaitu 70 - 120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur yaitu menggantikan pondasi watu belah bila watu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas.
Kelebihan Pondasi Plat Beton Lajur:
1. Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
2. Galian tanah lebih sedikit lantaran hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya.
3. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi watu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal menyerupai gempa, angin, ledakan dan lain-lain
Kekurangan Pondasi Plat Beton Lajur:
1. Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
2. Diperlukan waktu pengerjaan lebih usang (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton).
3. Tidak semua tukang sanggup mengerjakannya.
4. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
5. Pekerjaan rangka besi dibentuk dari awal dan harus simpulan sesudah dilakukan galian tanah.
Kelebihan Pondasi Plat Beton Lajur:
1. Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
2. Galian tanah lebih sedikit lantaran hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya.
3. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi watu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal menyerupai gempa, angin, ledakan dan lain-lain
Kekurangan Pondasi Plat Beton Lajur:
1. Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
2. Diperlukan waktu pengerjaan lebih usang (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton).
3. Tidak semua tukang sanggup mengerjakannya.
4. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
5. Pekerjaan rangka besi dibentuk dari awal dan harus simpulan sesudah dilakukan galian tanah.
Pondasi Batu Kali, Pondasi Cakar Ayam, dan Pondasi Menerus
Pondasi Batu Kali, Pondasi Cakar Ayam, dan Pondasi Menerus
Pondasi Rumah
Pondasi artinya komponen struktur yg terletak paling bawah serta berhubungan langsung dengan tanah,sebab pondasi bersinggungan langsung tanah sering terjadi resiko rembesan air tanah yang naik ke struktur diatasnya sehingga dapat merusak bangunan.Agar bisa mengatasi rembesan air tanah tadi maka di struktur pondasi perlu diberikan campuran trasraam yang artinya adukan semen serta pasir tetapi komponen semen dalam adukan diperbesar yaitu 1 semen : 2 pasir.
Pondasi merupakan bagian dari struktur yg sangat menentukan kekuatan serta kekokohan sebuah tempat tinggal.Pondasi berfungsi memikul semua beban tempat tinggal mulai dari beban dinding, plafond, atap, atau bangunan pada atasnya Jika bangunan berlantai 2 atau lebih.
Pondasi tempat tinggal umumnya menggunakan pasangan batu belah dengan perekat adukan semen dan pasir.Buat bangunan rumah 2 lantai, pasangan pondasi batu kali perlu dibantu dengan pondasi plat beton pada setiap pojok atau persimpangan tembok (persis di bawah kolom).
Pondasi plat beton biasa dianggap orang “ pondasi cakar ayam ”.Perbandingan semen pasir pada adukan perekat pasangan pondasi batu kali mulai adukan 1 semen : 3 pasir, 1 semen : 4 pasir, dan paling rendah 1 semen : 5 pasir.
Pasir yg digunakan haruslah pasir pasang yang berkualitas dengan kandungan tanah yg sangat kecil.
Batu pondasi yang digunakan sebaiknya batu belah berkualitas, sebab jika bukan batu belah umumnya permukaannya tidak baik terlapisi tanah yg mengeras sebagai akibatnya kurang bersenyawa dengan perekat adukan.Pada pembangunan suatu bangunan yg umumnya hanya tediri paling besar sebanyak 2 lantai dimana beban yang dipikul pondasi tidak terlalu berat maka pada umumnya hanya dikenal tiga jenis pondasi.
Ketiga jenis pondasi tersebut dibagi berdasarkan manfaatnya menjadi berikut :
Pondasi batu kali menerus
Seperti namanya pondasi ini terbuat dari pasangan batu kali yang keras yang diatur satu sama lain supaya melekat menggunakan adukan semen dan pasir.Dimana posisi pondasi ini terletak dibawah pasangan dinding yg akan dipasang, karena pondasi ini berfungsi buat menyangga beban asal konstruksi dinding yg akan dirancang supaya stabil dan kokoh.Selain menjadi penahan beban dinding pondasi ini juga bisa berfungsi sebagai pelawan tanah urugan buat peninggian rumah.
Pondasi Cakar Ayam atau pondasi pelat beton setempat / Pondasi setapak.
Pondasi ini terbuat dari beton bertulang, yg berfungsi sebagai pijakan struktur kolom tempat tinggal agar stabil, bertenaga serta kokoh.Kolom ini nantinya akan sebagai tiang penyangga berdirinya rumah dan kawasan atap bertumpu.
Pondasi ini berbentuk plat persegi dengan ukuran bervariasi tergantung beban dan penggunaannya.Besi tulangan pondasi plat ini terlihat seperti kaki ayam, sehingga orang sering menyebutnya pondasi cakar ayam.Tebal plat pondasi ini umumnya antara 10 cm – 15 cm tergantung juga terhadap beban struktur bangunan.Oleh karena itu kualitas beton sebagai komponen paling penting dari pondasi cakar ayam ini wajib sesuai dengan perhitungan struktur.
Sesuai dengan kegunaannya tadi maka posisi pondasi ini umumnya terletak dibawah kolom atau sudut-sudut pertemuan dinding yang terdapat kolom struktur bangunan.
Pondasi pelat beton menerus.
Dimana pondasi ini pula terbuat dari beton bertulang, yang berfungsi selain menjadi tumpuan kolom -kolom, berfungsi juga menjadi tumpuan konstruksi dinding pengganti pondasi pasangan batu kali menerus.
Karena pondasi ini menggantikan pondasi pasangan batu kali yg menerus pada bawah dinding yang kita pasang maka posisi pondasi ini mengelilingi tempat tinggal tepat di bawah letak dinding.
Ada juga yang terdapat serta pula terletak dibawah bagian kolom terutama di sudut pertemuan antar dinding.Pondasi Plat menerus biasanya di gunakan pada tanah yang kurang stabil seperti bekas rawa atau persawahan atau bekas tanah urugan yang cukup tebal.
Pondasi Umpak
Pondasi Umpak
Pada bangunan rumah tinggal sederhana (1 lantai) umumnya menggunakan pondasi batu kali atau pondasi setempat sebagai sistem pondasinya. Bentuk / ukuran dari pondasi tersebut biasanya tidak terlalu besar mengingat beban untuk rumah sederhana tidak sebesar dibandingkan bangunan bertingkat 2 atau lebih.
Pondasi umpak dipakai untuk bangunan sederhana yang umumnya di buat dari rangka kayu dengan dinding dari papan atau anyaman dari bambu.
Pondasi Umpak dipasang dibawah setiap tiang -tiang penyangga. Tiang - tiang ini satu dan yang lainya saling di hubungkan dengan balok-balok kayu yang dipasang dibagian bawah tiang yang juga untuk menumpupapan - papan lantainya, dan bagian atas tiang yang menyatu dengan rangka atapnya. Untuk Memelihara keawetan kayu - kayunya, pondasi umpak dibuat buat sampai keluar dari permukaan tanah setinggi kurang lebih 1,00 m.
Pondasi umpak umumnya dibuat seperti berikut:
1. Pasangan bata yamg disusun bertangga
2. Pasangan batu kali
3. Cor beton
4. Batu alam yang dibentuk menjadi umpak
Wujud pondasi titik ini dapat berupa umpak, foot-plate atau tiang pancang pada pondasi alam,yang semuanya berhubungan langsung dengan kolom utama. Posisi tumpuan dapat diperlebar dengan plat kaki atau disebut dengan foot plate, Jika pondasi digunakan dalam jumlah yang banyak.
Subscribe to:
Posts (Atom)